Contoh Naskah Drama Lucu

Jika Anda sedang membutuhkan referensi contoh skenario drama bertema komedian, kali ini saya ingin berbagi dengan Anda sebuah contoh naskah drama lucu yang saya harap apa yang saya tuangkan pada laman ini bermanfaat bagi Anda.

Naskah Drama Lucu 5 Orang Pemeran
“Kos-kosan Antik”

Hal-hal lucu seringkali kita temukan di kehidupan sehari-hari. Tidak hanya datang dari orang yang melucu, tetapi terjadi secara otodidak juga ada. Justru itu yang makin unik. Pernahkan kita melihat orang yang culun misalnya. Dengan keluguannya, ia bertingkah gokil bagi kita, meskipun ia sendiri tak mengerti apa yang sedang ditertawakan dari dia. Berikut ini adalah contoh naskah drama lucu, semoga dapat menghibur.

Tema: Komedi / Lucu

Judul: Kos-kosan Antik

Pemeran: 

1. Dendi
2. Aziz
3. Jodi
4. Yusuf
5. Benu

SINOPSIS DRAMA
Dendi, Aziz, Jodi, Yusuf, dan Benu adalah teman satu kos-kosan. Kelima dari mereka memiliki sifat yang unik-unik. Jodi merupakan cowok ke-moyang-an, dikit-dikit menurut orang zaman dahulu. Yusuf cowok yang doyang banget sama minyak rambut, sehingga dijuluki ‘si minyak goreng’.Si Benu lebih gokil lagi, maunya dandan gaul, tapi karena asli berasal dari desa, ke-gaul-an nya jadi aneh. Bukan seperti anak gaul, tapi salah pergaulan. Dendi dan Aziz yang notabene dari kota sangat jahil, keduanya sering membuat ketiga orang antik di kosnya itu kalang kabut karena sering dikerjain.

NASKAH DRAMA
Seperti biasa, setiap sore Dendi dan Aziz nongkrong di depan televisi ruang tamu dengan beberapa camilan di tangan mereka. Jodi mondar-mandir di samping kursi Dendi dan Aziz.

Dendi : “Loe kenapa sih Di, mondar-mandir kayak obat nyamuk.”

Jodi berhenti kemudian menghadap Dendi.

Jodi : “Kok obat nyamuk Den, kan obat nyamuk berputar.”

Aziz menahan tawa melihat Dendi kesal.

Dendi : “Ah terserah loe dah. Yang jelas gue puyeng liatnya.”
Jodi : “Ya salah siapa suruh lihat-lihat saya?”
Dendi : “Aduuuuh... masa bodo ah loe mau kata apa. Gue nggak peduli.”

Malamnya, Dendi datang ke kamar Aziz. Ia ingin merencanakan sesuatu untuk teman-teman satu kosnya.

Dendi : “Ziz, lama-lama gue sumpek sama anak-anak. Udah pada kagak nyambung, garing, aneh, koplit dah. Liat tuh Si Minyak Goreng, makin klimis aja itu rambutnya. Risih gue liatnya. Terus si Jodi, nggak nyambung-nyambung diajak ngomong, satu lagi si Beni, makin aneh aja itu dandanannya.”
Aziz : “Hahaha, gue liat loe selalu kesal liat sifat-sifat antik mereka. Gini Sob, kita kan kuliah sumpek, pacar juga kagak punya...”

Dendi memotong pembicaraan.

Dendi : “Sekarang tambah mereka, makin sumpek gue. Mereka makhluk dari mana sih sebenernya? Padahal lahir dari ibu beda, tapi sifat-sifat antiknya kenapa musti ngumpuk di kos ini?
Aziz : “Biar loe nggak tambah sumpek, kita bikin hiburan. Agar waktu pulang kuliah, pikiran kita jadi fresh.”
Dendi : “Maksud loe?”
Aziz : “Kita kerjain mereka satu persatu. Ingat, niatnya cuman buat hiburan, nggak boleh kelewatan.”
Dendi : “Klop, gue setuju banget. Asyik tuh. Meskipun nggak ngubah sifat antik mereka, setidaknya bisa dimanfaatin buat hiburan. Haha loe punya ide apa?”

Keduanya kemudian saling berdiskusi hingga larut untuk melancarkan aksi mereka esok.

Hari pertama
Sore itu Dendi dan Aziz kembali menonton televisi sambil ngemil, sedangkan Jodi berada di kamarnya.
Dendi : “Jo...Jodi... loe ngapain? Ke sini bentar dong.”

Tidal butuh waktu lama untuk membuat Jodi akhirnya menghampiri Dendi dan Aziz.
Dendi : “Jangan berdiri, sini duduk sama kita.”

Dengan sikap amat lugu, Jodi bersedia duduk, bahkan Dendi dan Aziz menempatkan Jodi di tengah-tengah.

Aziz : “Jo, loe nggak capek ya belajar mlulu, lagian gue liat prestasi loe juga biasa-biasa aja tuh.”

Jodi menjawab dengan menggebu-gebu.

Jodi : “Lho jangan salah, saya itu berprestasi lo. Jangan meremehkan saya.”
Dendi : “Prestasi apaan?”
Jodi : “Lempar Lembing.”
Aziz : “Kambing kok dilempar-lempar.”
Jodi : “Bukan kambing, Lembiiing. Kuping kamu di mana sih?”

Sambil terus menjahili Jodi, Dendi dan Aziz menahan tawanya.

Aziz : “Oke oke Lembing. Terus loe ngapain ambil jurusan desain grafis? Kan loe berprestasi di Lempar Lembing?”
Jodi : “Kan itu dulu, waktu saya masih SD.”
Dendi : “Eh buset... zaman SD diceritain...”
Jodi : “Eh jangan salah, kalau mau lihat piala saya di rumah ibu saya banyak Den.”
Dendi : “Iye iye, gue percaya ama loe.”

Perbincangan mereka sore itu berlajut hingga membuat Dendi dan Aziz tertawa ngakak. Misi pertama berhasil. Korban berikutnya adalah Yusuf.

Pagi-pagi sekali Yusuf sudah berada di kamar mandi. Ia ada kuliah pagi ini. Si Aziz dan Dendi diam-diam memasuki kamar Yusuf dan menambahkan minyak goreng ke minyak rambut Yusuf. Sehingga ketika dipakai benar-benar akan lengket di rambut.

Dendi dan Aziz buru-buru keluar ketika terdengar pintu kamar mandi terbuka.

Dendi : “Eh Suf, rajin banget pagi-pagi udah mandi?”
Yusuf : “Iya Den. Saya ada kuliah pagi. Jadi saya juga harus mandi pagi-pagisekali.”
Dendi : “Oke oke lanjutkan, jangan lupa pake minyak rambutnya.”
Yusuf : “So pasti Den.”

Setelah menunggu beberapa menit, Yusuf keluar dari kamar. Laki-laki itu benar-benar menggunakan minyak rambutnya lagi. Dendi dan Aziz menahan tawa, memperhatikan Yusuf mulai merasa aneh dengan minyak rambutnya.

Aziz : “Kenape loe Suf?”
Yusuf : “Enggak tahu ini lho Ziz, kok saya merasa rambutku jadi lengket-lengket, terus baunya juga aneh.”
Dendi : “Mungkin minyak rambut loe udah kadaluwarsa kali Suf.”
Yusuf : “Iya mungkin ya. Saya nggak teliti. Ah ya sudahlah nggak papa, daripada saya keramas lagi. Nggak papa saya pakai minyak rambut yang kadaluwarsa. Hehe.”

Yusuf kemudian nyelonong pergi sambil senyum-senyum sendiri. Dendi dan Aziz ketawa lebar begitu melihat Yusuf keluar pintu depan kos-kosan.

Dendi : “Suuuuf Yusuf, elo dikadalin.”

Misi ketiga mulai dilancarkan. Benu baru masuk kos ketika Dendi dan Aziz sudah menunggunya di depan TV.

Aziz : “Darimana Ben?”
Benu : “Ini nih, gua dari mall Bro.”
Dendi : “Kok loe nggak ngajak-ngajak kita Ben, kita kan kesepian di kos mulu.”
Benu : “Makanya Bro, keluar dong bentar-bentar ke mall gitu. Banyak ceweknya Bro.”
Aziz : “Serius loe?”

Benu kemudian menghampiri Dendi dan Aziz di sofa depan TV.

Benu : “Beneran, mana cantik-cantik lagi.”
Aziz : “Loe berani ngajak kenalan nggak?”
Benu : “Ya enggaklah lawongmereka pada punya gandengan.”
Dendi : “Eh monyet, kalo cewek udah ada pasangannya, namanya udah nggak cantik lagi.”
Benu : “Lah kok peraturannya gitu sob? Jadi nggak adil dong? Cantik yak tetep cantik, nggak bisa dirubah.”
Dendi : “Terserah loe dah.”
Aziz : “Kalo di kampus? Udah ada gebetan belom loe?”
Benu : “Udah lah sob, dia cantik buanget kayak Zaskia, yang arti tipi itu lo.”
Dendi : “Zaskia Sungkar?”
Benu : “Bukan. Zaskia Gotik.”
Dendi : “Oohhh.”
Benu : “Iya sob, rambutnya panjang, keriting, terus ada tahi lalatnya di bawah hidung.”
Aziz : “Bentar-bentar sob, gue bayangin dulu. Zaskia Gotik rambut panjang, keriting, ada tahu lalatnya di bawah hidung. Gue boleh bayangin si cepot nggak Ben?”
Benu : “Aduh jangan dong Ziz, jahat banget sih loe. Dia kan cantik.”
Aziz : “Oke oke Sorry.”

Dendi dan Aziz menahan ketawa sampai Benu beranjak dari mereka.

Demikian contoh naskah drama komedi pendek, semoga berguna bagi Anda. Kurang-lebihnya bisa Anda tambahkan sendiri.


0 Response to "Contoh Naskah Drama Lucu"

Posting Komentar